Site Overlay

Shou dan Tiktok yang Tidak Tinggal Diam

Salah satu adegan CEO Tiktok Shou Zi Chew dalam sidang dengar pendapat, 23 Maret 2023

Apa yang bisa dipelajari dari Sidang Dengar Pendapat Kongres AS yang menghadirkan CEO #Tiktok Shou Zi Chew yang terjadi pada hari Kamis, 23 Maret 2023? Sebagai orang yang baru belajar di ranah komunikasi, saya mencatat sejumlah hal yang menarik.

Untuk konteks, pemanggilan ini terkait sejumlah poin seperti kekhawatiran bahwa aplikasi Tiktok bakal membawa dampak buruk bagi remaja karena kecanduan dan kontennya yang mendorong mereka untuk melakukan hal negatif. Poin utama lainnya adalah kecurigaan bahwa Tiktok menjadi Kuda Troya bagi pemerintah China untuk memata-matai warga Amerika Serikat dengan basis perusahaan induk Tiktok yakni Bytedance tidak lepas dari pengaruh Partai Komunis China.

Ujung dari diskusi ini adalah pelarangan total atas aplikasi Tiktok, atau divestasi paksa alias memaksa Tiktok untuk dijual ke Amerika Serikat. Intinya adalah memastikan bahwa mereka bisa memitigasi dampak negatif dari aplikasi video pendek tersebut.

Dalam dengar pendapat itu sendiri, Shou berada di posisi sulit, selama 4,5 jam lebih dia harus menghadapi cecaran pertanyaan dari anggota kongres dari Republik dan Demokrat, yang keduanya mengakui kali ini bisa mengesampingkan perbedaan. Itulah kenapa, dalam sesi tersebut, Shou dihujani pertanyaan yang menggali terkait concern dari masing-masing anggota kongres.

Hal yang pertama dia lakukan adalah memastikan ada jarak antara Tiktok dengan Bytedance. Meskipun Bytedance adalah perusahaan induk, Tiktok adalah perusahaan yang berdiri sendiri dan Shou menegaskan bahwa dia hanya intens berkomunikasi dengan CEO Bytedance Kelly Zhang saja sementara jajaran pejabat di Bytedance lainnya hanya sebatas kenal tanpa ada jalur koordinasi. Dia juga menegaskan bahwa Bytedance adalah perusahaan swasta dan terbuka dengan komposisi kepemilikan saham 60% dari investor global, 20% untuk karyawan dan 20% untuk pendiri. Kalimat ini ditegaskan untuk menepis tudingan bahwa Bytedance dikendalikan oleh PKC.

Project Texas adalah istilah yang diulang-ulang Shou untuk menepis tudingan memata-matai. Secara sederhana, Project Texas merupakan inisiatif yang memastikan data dari pengguna Amerika Serikat akan dikeloka di server yang terletak di wilayah Amerika Serikat dan oleh perusahaan AS yakni Oracle. Dari sesi tersebut, setidaknya Shou menyebut Project Texas hampir 58 kali untuk pertanyaan yang mengarah kepada isu keamanan data. Hal ini cukup efektif meski punya resiko sendiri: anggota kongres tidak bisa diyakinkan secara penuh.

Terkait isu Project Texas sendiri, inisiatif ini belum diimplementasikan alias masih dalam proses. Dalam sejumlah pertanyaan lainnya, Shou (secara sadar atau tidak) mengakui bahwa sebelum Project Texas dioperasikan, data dari pengguna Amerika akan berpindah-pindah server, termasuk China. Itulah kenapa Shou selalu menekankan “kekhawatiran terkait data akan selesai begitu Project Texas dimulai.

Persiapan yang matang adalah kesan yang saya tangkap dari sidang dengar pendapat kali ini, meskipun tidak selesai dengan memuaskan. Namun dengan segala kompleksitas situasi yang dihadapi Tiktok, seharusnya hal ini terbilang ideal. Karena yang terjadi sesudahnya adalah mereka tidak berhenti sampai di sana.

Sidang dengar pendapat kongres disiarkan secara langsung, selama tanya jawab memang ada pertanyaan yang cukup keras dan tajam tapi ada juga yang disampaikan kurang baik sehingga terkesan sebagai “pertanyaan bodoh” seperti “apakah Tiktok mengakses WiFi” dan pertanyaan tentang bagaimana Tiktok tahu tentang usia pengguna yang dijawab Shou dengan hal tersebut merupakan input dari pengguna sendiri.

Potongan-potongan sidang, terutama pertanyaan yang konyol dan sedikit banyak “menguntungkan” bagi Tiktok segera disebar ke berbagai platform, tentu saja di Tiktok. Dibumbui dengan narasi dan lainnya, muncul kesan bahwa semua tidak ubahnya seperti sidang dagelan.

Fenomena ini mengingatkan pada sidang Johnny Depp vs Amber Heard yang menjadi ladang konten di berbagai platform media sosial. Konten dengan sentimen negatif kepada anggota kongres yang dikesankan tidak paham dengan masalah akan lebih rewarding dengan engagement.

Bagaimana Tiktok memanfaatkan platform mereka seusai sidang untuk membentuk narasi

Tiktok sendiri juga memanfaatkan platformnya untuk memastikan narasi yang terbentuk sesuai dengan kepentingannya. Hingga hari ini saja sudah ada dua video dari Tiktok yang menampilkan Shou yang mengulangi lagi key message seperti Tiktok adalah tempat komunitas berkumpul dan melakukan hal positif. Video berikutnya adalah menegaskan fakta yang terungkap di sidang yakni pengguna di AS mencapai 150 juta, memastikan bahwa ada begitu banyak pengguna di negara Paman Sam ini.

Tentu saja semua ini jauh dari kata usai. Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana nasib Tiktok di Amerika Serikat. Karena melihat dari Indonesia, kita sedikit banyak juga perlu belajar juga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *