Memotret jalanan kota yang disesaki keramaian memang menarik, memberikan gambaran bahwa tempat itu tengah berdenyut dengan kehidupan metropolitan. Namun apa jadinya bila mengambil gambar sebaliknya? Jalan yang biasanya padat dengan kendaraan menjadi kosong melompong. Menarik bukan?

Ini adalah trik yang sering saya pakai untuk mengambil foto-foto seperti itu, tanpa harus mengajukan permohonan ke Direktorat Lalu Lintas di Polda atau mengerahkan petugas Dinas Perhubungan untuk menutup jalan. Semua hanya membutuhkan kamera ponsel, lebih tepatnya ponsel dari Huawei.
Kenapa Huawei?
Karena hingga kini saya mengulik kamera ponsel pintar lainnya, belum bisa menghasilkan efek serupa, bahkan oleh merek yang memimpin pasar sekalipun. Hal lain yang dibutuhkan adalah tripod atau punya cara lain untuk membuat ponsel kita stabil posisinya tanpa ada gerakan apa pun.
Trik ini saya sadari saat mengulas P9 Lite yang diluncurkan Huawei Indonesia beberapa tahun lalu. Saat itu saya sadari bahwa kamera bawaan ponsel ini sebetulnya sangat memanjakan para pecinta fotografi karena memberikan opsi yang mudah. Mau hasil seperti ini, pilih moda ini, mau hasil itu, pilih modal itu, dan seterusnya.

Moda yang saya cari adalah “Silky Water” yang menjadi submoda dari moda “Light Painting.” Begitu kita memilihnya, cari ikon tiga titik di sisi kanan layar untuk memilih submoda kamera.
Bila ikon itu ditemukan, kita bisa mengakses empat submoda yakni “Car light trails,” “Light graffiti,” “Star track,” dan “Silky water.” Submoda terakhir ini yang kita cari.
Tapi sebelumnya perlu saya ceritakan soal tiga submoda lainnya. Car light trails bertujuan untuk mengambil foto slow shutter di malam hari sehingga lampu dari kendaraan yang melintas tertangkap seperti garis neon yang membentang sepanjang jalan. Submoda ini diambil dengan mempertahankan bagian yang terang dari layar tapi sensitif terhadap cahaya yang masuk di areal gelap sehingga bisa dipergunakan dalam waktu yang lama.
Submoda berikutnya adalah “light graffiti” yang sesuai namanya mengandalkan latar belakang gelap untuk menjadi kanvas bagi cahaya yang ditangkap sesudahnya. Untuk membuat foto lingkaran yang menyala di atas kepala? inilah submoda yang dibutuhkan.
Star trails menjadi submoda yang hampir tidak pernah saya pergunakan. Fitur ini menumpuk gambar-gambar di langit hingga bintang di langit terlihat jelas. Salah satu alasan jarang dipakai karena langit di Jakarta memang tidak sesuai karena polusi cahaya yang parah. Kecuali anda sedang ada di Doro Ncanga, atau kaki gunung Tambora, sebaiknya mulai mencari tempat yang benar-benar sepi.
Dan yang terakhir, “silky water” adalah submoda kamera yang mengambil gambar dengan cara menumpuk secara terus menerus sehingga yang tidak bergerak akan terlihat tegas dan jelas sementara yang bergerak akan terlihat kabur. Itulah mengapa yang disarankan dengan submoda ini adalah memotret air yang bergerak seperti pancuran.

Dengan submoda itu, berarti air yang bergerak akan menjadi kabur dan terus menerus terjadi karena penumpukan sehingga terlihat halus. Halus seperti….sutera….silky water. Kabar baiknya, kita tidak perlu takut gambarnya kelebihan eksposur karena penumpukan yang berlangsung dalam waktu lama.
Bila anda menggunakan kamera atau moda profesional di kamera ponsel, ini diambil dengan kecepatan rana yang rendah. Tapi tanpa diikuti kompensasi pada pengaturan ISO maupun diafragma, gambar yang diambil pada kondisi terang dengan durasi lebih dari 10 detik akan berakibat foto yang putih karena kelebihan eksposur.
Lain halnya dengan submoda “Silky water” yang tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Saya pernah memakainya di siang bolong dengan durasi hampir 30 detik dan hasilnya tidak ada masalah.
Nah, justru dengan cara kerja seperti itu, saya pun sadar bahwa submoda ini sebetulnya bisa dipergunakan bukan hanya untuk air. Tapi juga untuk objek bergerak.
Pada tahap awal, saya menggunakan submoda ini untuk menghasilkan efek seperti “car light trails” tapi pada kondisi siang hari. Secara tidak sengaja saya sadari bila pengambilannya terlalu lama, bisa membuat efek seperti jalanan kosong seperti gambar di awal tulisan.

Saya kebanyakan mengambil gambar ini dengan P9 yang saya gunakan selama 1 tahun terakhir. Pengaturannya hampir sama, meski ada beberapa perbedaan seperti moda monokrom karena lensa kamera ganda yang dimiliki.
Submoda “Silky water” beberapa kali saya gunakan untuk mengambil foto “jalanan kosong” karena…karena unik.
Saya hanya butuh menempatkan ponsel pada posisi stabil, bisa dengan bantuan tripod. Kalau punya cara untuk mengaktifkan rana (shutter) tanpa menyentuh badan ponsel tentu lebih baik (misalnya memakai kabel handsfree). Kita harus menekan rana dua kali, memulai pengambilan gambar dan mengakhirinya.
Apa syarat agar jalanan bisa kosong? Cari saja jalanan yang dipenuhi kendaraan yang sedang berjalan. Usahakan tidak ada yang berhenti, entah karena parkir atau sebab lain. Bila kecepatan kendaraan tinggi, semakin rendah waktu yang dibutuhkan. Bila merayap pelan, makin lama waktu yang diperlukan selama pengambilan gambar.

Saat pengambilan gambar terjadi, submoda ini membuat kamera menumpuk foto yang diambil terus menerus. Sedikit demi sedikit, latar belakang berikut aspal di jalan yang tidak bergerak akan semakin jelas sementara mobil-mobil yang terus bergerak makin tipis terlihat.
Hingga pada akhirnya…jalanan pun kosong.
Tentu saja selama pengambilan gambar, goncangan atau gerakan kamera sangat tidak disarankan karena bisa membuat semuanya jadi buyar.
Jadi, itu dia cara menghilangkan orang atau kendaraan dari jalanan, berkat submoda “silky water.” Fitur ini bisa diandalkan untuk menghasilkan kesan bergerak cepat dan menonjolkan kontras bila kita menemukan obyek yang diam selama pengambilan gambar. Tentu hasilnya akan terlihat kontras.

Sayangnya, kita tidak bisa memprogram sebelumnya durasi pengambilan gambar. Setidaknya sampai sekarang saya belum menemukan caranya. Tanpa hal itu, akan sulit untuk membuat swafoto tanpa bantuan orang kedua sebagai operator ponsel.
Inilah kenapa yang membuat saya tetap mempertahankan ponsel Huawei saya. Moda kameranya sungguh sangat membantu.