Fitur sticker dari Instagram yakni “Add Yours” merupakan inovasi terbaru untuk memanjakan pengguna perorangan atau bisnis untuk mendapatkan engagement atau meraih audiens baru. Sorotan dalam beberapa hari terakhir mengenai kekhawatiran penyalahgunaan untuk social engineering dalam mencuri data pribadi seharusnya mengingatkan kita akan tanggung jawab pribadi dalam menjaga data sensitif dalam bermedia sosial.

Saya mengawali dengan kesan positif terhadap sticker “Add Yours” yang bisa diakses dari Instagram Stories. Betapa tidak, sticker ini memungkinkan siapapun membuat konten berantai dengan melibatkan audiens mereka. Caranya mudah, kita unggah post berisi pertanyaan atau tantangan (biasanya berbagi tangkapan layar atau foto) yang bisa dilihat follower kita seperti lazimnya Stories lainnya. Yang unik adalah, mereka bisa merespon tidak hanya dengan berkomentar tapi juga merespon sticker itu dalam post mereka (yang kemudian bisa terpapar ke audiens mereka).
Dengan demikian sticker itu bisa jadi konten berantai kalau terus-terusan dipakai oleh banyak orang, dan terus menjangkau lebih banyak audiens. Satu lagi yang menarik adalah bagaimana perjalanan sticker ini bisa disimak dan pembuatnya pun bisa mengukur “daya jelajah” dari stickernya.
Di sinilah daya tarik sticker “Add Yours” yang bakal memikat para community manager untuk membangun engagement dengan audiens mereka, dengan menghadirkan aktivitas yang menyenangkan. Pada saat yang sama juga berkesempatan untuk tap in ke audiens baru. Begitu pula dengan pengguna perorangan yang bisa berkesempatan untuk mendapat paparan baru untuk mengembangkan akunnya.
Dengan cepat adopsi dilakukan pengguna, termasuk di Indonesia. Sticker “Add Yours” dipakai untuk membuat konten menghibur dengan tantangan seperti “apa gambar terakhir yang disimpan di HP?” atau “apa foto di depanmu saat ini”. Peminatnya banyak karena alasan yang sederhana: menyenangkan. Tinggal tunggu waktu saja brand akan memanfaatkan ini untuk kampanye produk mereka.
Pencurian data
Lantas datang kekhawatiran soal bagaimana sticker ini disalahgunakan untuk mencuri data pribadi pengguna. Kekhawatiran yang muncul: modus social engineering atau menggali data dari pengguna tanpa mereka sadari yakni melalui permintaan. Ada yang mengunggah contoh tantangan “Apa nama gadis ibu kandungmu” atau “tahun kelahiran”, yang merujuk pada data penting yang kerap dipakai untuk verifikasi identitas perbankan misalnya. Dikhawatirkan ada banyak pengguna Instagram yang tanpa sadar telah menyerahkan data pribadi penting mereka untuk disalahgunakan.
Kekhawatiran itu sebagian bisa dimaklumi, bahwa ada begitu banyak data pribadi kita yang diumbar di linimasa tanpa sadar. Mungkin pernah ingat beberapa tahun lalu sempat ada tren orang tua yang mengunggah foto anak mereka di hari pertama sekolah dengan identitas sekolah yang jelas. Lantas diingatkan bahwa informasi itu bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai sarana mengingatkan, saya sepakat bahwa kegiatan apapun dari kita di media sosial, sebaiknya menghindari memajang data pribadi penting yang bisa disalahgunakan pihak lain. Kalau memang tidak yakin informasi apa saja yang perlu dijaga, setidaknya bisa menjaga informasi terkait pribadi seperti alamat rumah, kontak, tanggal penting, dan aktivitas sehari-hari.
Kembali lagi bahwa Instagram menghadirkan fitur ini untuk memanjakan penggunanya (berlaku mutualisme bagi Instagram juga sebetulnya 😁), dan kita bisa memanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun persona kita di media sosial. Prinsip berhati-hati tetap perlu dilakukan di tengah euforia fitur baru seperti ini.
Aktivitas digital kita memang memunculkan lubang-lubang kebocoran informasi yang bisa dilihat orang lain, sticker “Add Yours” bisa menjadi lubang baru. Yang penting kita bisa mengelola seberapa besar tingkat kebocorannya.