Ringkasan cerita: mendadak saya memutuskan untuk beli lensa secara daring. Tidak tanggung-tanggung, penjualnya ada di China. Kenekatan dengan membayarkan uang ke transaksi berbuah sport jantung selama beberapa hari karena tiga faktor: LENSA, EKSPEDISI, dan CHINA.
Semua bermula dari sebuah sore saat saya melewatkan hari ulang tahun di kantor. Sore yang sangat lamban, tidak banyak kegiatan, saya pun iseng berselancar ke internet mencari bacaan yang menarik. Dari situs-situs langganan saya, www.diyphotography.net menjadi tujuan saya.
Saya punya riwayat yang panjang dengan situs itu, itulah situs yang me”ngompori” saya untuk main-main “Do It Yourself” atau DIY. Dulu di sana banyak tutorial cara bikin slider, bikin ministudio murah, atau tips-tips menggunakan peralatan sehari-hari untuk keperluan fotografi. Seiring waktu, situs itu mulai bergeser kontennya dengan penekanan ke profil fotografer dan karyanya, membahas isu terkini, hingga tips videografi.
Hingga saat itu saya menemukan post baru di situs DIYPhotography yakni ulasan mengenai lensa 7 Artisans. Lensa fisheye yang harganya sangat terjangkau dan hasilnya pun cukup masuk akal. Di artikel itu juga disertai beberapa contoh gambar yang menurutku cukup oke.
Saya mengidamkan punya lensa lebar. Saat ini saya punya lensa kit dan lensa 55mm, saya tidak ada masalah sebetulnya, tapi entah kenapa saat itu tiba-tiba muncul kebutuhan untuk memiliki lensa lebar. Heck, kenapa ga sekalian fisheye, mumpung lagi ada artikel itu.
Biasanya. Biasanya, keinginan seperti itu mereda dengan sendirinya beberapa saat kemudian. Entah kenapa, hari itu tidak terjadi. Mungkin itu karena hari ulang tahun saya.
Itulah kenapa saya benci hari ulang tahun, saya menjadi irasional, dan depresi mendobrak masuk.
Anyway, di artikel tersebut hanya disebut bahwa pembelian dilakukan di Ali Express, sebuah e-commerce milik Alibaba yang bermarkas di China. Raksasa e-commerce dari tanah daratan.
Saya tidak gentar meski masuk ke tanah asih, segera saya pasang aplikasi Ali Express ke ponsel saya. Dan segeralah saya berburu lensa fisheye dengan kata kunci “7 artisans.”
Tidak butuh waktu lama, saya segera dapat akun resmi dari 7 Artisans, bukan reseller atau akun toko kamera. Saya pilih lensa yang dimaksud, seperti pada artikel di DIYPhotograhy itu. Begitu saya masukkan ke keranjang, saya langsung dikontak oleh pengelola akun itu.
Okay, mungkin aku belum terbiasa melihat emoticon yang dipakai pada layanan percakapan di dalam Ali Express, tapi kok aku khawatir banyak miskomunikasi dari penggunaan emoticon-nya saja. Huff.
Tapi untungnya, setidaknya kita saling mengerti meski saya menduga pengelola akun itu menggunakan layanan penerjemah untuk berkomunikasi dengan saya melalui bahasa inggris.
Kesan yang saya dapatkan cukup positif, petugasnya gerak cepat dan sangat membantu. Dia langsung menanyakan butuh mounting apa, dan saya jawab untuk kamera SONY saya.
Dan saya beruntung karena terbantu dengan petugas layanan konsumen mereka. Mulai dari pengalihan moda ekspedisi ke kilat khusus via DHL karena saya sebelumnya memilih reguler karena ketidaktahuan pengen ngirit saja.
Sekarang tinggal pembayaran, saya agak keberatan menggunakan kartu kredit dengan alasan belum terlalu percaya saja. Akhirnya memilih cara transfer via ATM. Syukurlah penjual itu mendukung metodenya.
Saya masih ingat, pembayaran dilakukan di sela mengantarkan anak ikut ujian matematika di kawasan UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan. Saya masuk ke salah satu bilik ATM Bersama dan mencantumkan nominal yang ditentukan.
Konfirmasi, kirim.
Setelah itu barulah saya sadar bahwa perjudian tengah dilangsungkan. Perlu diketahui, saya baru saja memberikan otorisasi atau membiayai transaksi pembelian lensa dari China, untuk dikirim melalui ekspedisi. Tiga kata yang masih bikin deg-degan.
Lensa adalah kaca. Lensa sangat rapuh dan rawan kerusakan akibat goncangan. Itu di-combo dengan ekspedisi udara yang punya reputasi suka lempar-lempar barang seenaknya. Dan dari China, okay mungkin aku belum pernah belanja dari sana jadi ga terlalu paham dan mengenali bagaimana para penjual bekerja.
Setidaknya saya masih sedikit bisa berharap karena melihat antusiasme dari petugas layanan konsumen ini. Meski itu pun tidak bisa dijadikan pegangan.
Boleh dibilang setiap hari berlalu dengan penuh rasa was-was. Benarkah keputusan saya? Apakah pihak ekspedisi akan menjaga barang yang mudah pecah ini secara hati-hati?
Setiap fase pengiriman dikabarkan melalui fasilitas chat meskipun kita bisa memeriksanya sendiri. Mulai dari pengepakan di Hong Kong, pengiriman ke Indonesia, tiba di Jakarta, hingga pengiriman ke alamat yang saya tuliskan.
Hingga akhirnya sebuah bungkusan tiba di meja kerja, suatu sore. Saya sudah menantinya.

Saya iseng bikin video unboxing meski dengan deg-degan juga. Bagaimana bila kemudian ternyata lensa yang kuterima dalam keadaan retak. Dan kekecewaan itu kurekam. Tapi biarlah, mari kita mengabadikannya.
SYUKURLAH!!!
Kisah ini berakhir dengan bahagia. Lensa datang dengan kondisi baik-baik saja, bisa dioperasikan dengan lancar. Dan hingga kini menjadi salah satu andalan saya untuk mengambil gambar. Saya ingin mengambil gambar suasana yang apik, lensa fisheye jadi andalan.
Satu catatan saja, karena ini lensa manual jadi harus hati-hati dalam mengatur fokus. Tapi selebihnya, ini lensa fisheye Rp 1,7 juta yang cukup berkesan pada ulang tahun saya. Untuk pertama kalinya, saya membeli untuk diri sendiri.
Bagaimana tahun ini? Mungkin ada kebutuhan lain yang lebih mendesak hehehe. Mungkin lain waktu.
