Cerita ini dimulai dengan keteledoran.
Keteledoran saya lebih tepatnya. Lupa membawa dompet saat berangkat kerja. Dan sewaktu berharap pada LinkAja, ternyata layanan tersebut gagal memberi solusi.
tl;dr: ini curhat kekecewaan pengguna.
Setiap hari saya pergi ke kantor menggunakan moda transportasi KRL, dimulai dari Stasiun Sudimara dan turun di Stasiun Palmerah lantas berjalan kaki ke kantor. Hingga hari Senin (9/9/2019) ini, semua baik-baik saja kalau bukan karena saldo kartu tap-in ke stasiun ternyata sisa Rp 4.000 dan harus diisi ulang.
Sadar bahwa dompet ternyata tidak berada di dalam tas baru terjadi sesudahnya. Bongkar di tempat biasa, tidak ada. Tepuk bagian belakang celana dan samping, termasuk jaket, nihil. Akhirnya saya pun menerima nasib bahwa dompet masih tertinggal di meja di ruang tamu yang saya letakkan di sana setelah mengantarkan anak ke sekolah.
Saya hanya punya kartu tap-in dan hape. Okay, langsung memikirkan beberapa solusi: pengisian saldo menggunakan ponsel dengan fitur NFC atau near field communication. Cara serupa sering saya gunakan untuk mengisi saldo e-money untuk membayar tol.
Setelah browsing sejenak, langsung saja opsi itu gugur. Ternyata belum ada kerja sama secara meluas untuk seluruh bank terkait kartu ini. Akhirnya muncul solusi berikutnya: menarik uang modal ponsel.
Siapa tahu, pikir saya, ada layanan untuk menarik uang tunai dari saldo dompet elektronik seperti GoPay, Ovo, atau semacamnya. Setelah buka dan mengutak-atik aplikasi, lagi-lagi cara itu kandas karena belum ada skema yang tersedia.
Lalu saya teringat, kejadian ini pernah saya alami.
Ceritanya saya sedang liputan ke Museum Arsip Nasional, saat itu ada acara peluncuran Andromax Prime dari Smartfren. Saya turun dari halte Transjakarta baru sadar kalau dompet ketinggalan. Sempat mencoba untuk menarik uang yang ada di kartu e-Money ternyata tidak bisa. Setelah saya coba-coba, menarik uang dengan e-Cash (uang digital) dari Bank Mandiri ternyata sukses meski sebelumnya saya harus isi ulang dulu menggunakan aplikasi bank.
Ingatan tersebut langsung mendorong saya untuk mengulangi hal serupa. Saya cari opsi isi saldo e-cash di aplikasi Bank Mandiri Online, ternyata tidak ada. Baiklah, kata saya, mungkin harus unduh aplikasi khusus. Dan ternyata hasil pencarian di Play Store nihil.
Saat itulah saya teringat bahwa e-Cash sudah dilebur bersama layanan lainnya yang tergabung dalam Himbara alias Himpunan Bank Milik Negara dengan nama LinkAja. Dan kebetulan pula, saya sudah memasang aplikasi di dalam ponsel. Sebagai tambahan, saya juga sudah menjadi pengguna dengan tipe akun full service karena sudah menyerahkan melengkapi data.
Buka aplikasi, dan mendapati jumlahnya hanya Rp 12.000, masih harus diisi ulang. Dan di sinilah masalah dimulai.
Tanpa kabar
Saya pun beranjak keluar dari Stasiun Sudimara yang disesaki calon penumpang. Tujuannya, mencari mesin ATM karena penarikan hanya bisa dilakukan di sana.
Sesampainya di depan mesin, sambil menunggu giliran, saya mengisi saldo LinkAja agar nanti bisa ditarik di ATM. Angka yang aman adalah Rp 100.000 karena pecahan di ATM yang saya pakai adalah Rp 100.000-an. Rampung prosesnya, saya segera maju ke depan ATM untuk memproses.
Ternyata caranya sederhana meski kita tidak memasukkan kartu apa pun ke dalam ruang mesin ATM. Tinggal memencet tombol paling bawah dalam kolom paling kanan (isinya tombol perintah seperti “cancel” atau “correction”) lantas menu untuk mengakses perintah kepada e-Cash sudah bisa dibuka.

Langkahnya sebetulnya sederhana. Dari aplikasi, kita memilih opsi untuk tarik tunai, memilih nominal, lantas muncul kode token yang kemudian diperintahkan ke mesin ATM yang kemudian mengeluarkan uang. Sederhana sebetulnya, meski yang bernama Sederhana pasti jauh dari namanya sendiri.

Begitu saya akan mencari halaman token, saya kaget karena saldonya masih Rp 12.000 alias tidak beranjak dari kondisi sebelum diisi ulang via bank.
“Mungkin belum update atau refresh,” ujar saya dalam hati, berusaha menentramkan diri.
Yang aneh, pada riwayat transaksi, tercantum jelas bahwa ada pengisian saldo lewat bank dan statusnya “BERHASIL”. Tapi kenapa saldo LinkAja tidak bertambah?

Kekecewaan demi kekecewaan harus dihadapi karena uang tidak kunjung masuk. Bahkan saat ponsel saya matikan dan hidupkan lagi kondisi tidak berubah. “Saya mulai panik mengingat butuh uang untuk kebutuhan taktis dan semacamnya.”
Nomor customer service yang ada di dalam aplikasi langsung dicek dan dihubungi. Namun mendapat penjelasan bahwa seluruh staf layanan pelanggan sedang menghubungi atau dihubungi konsumen.
Hanya bisa pasrah, itulah yang saya lakukan. Akhirnya menghubungi istri untuk mengirimkan dompet ke lokasi saya di dekat stasiun. Sekitar 20 menit berlalu, paket sudah dekat posisi saya, iseng memeriksa aplikasi LinkAja baru dapat informasi bahwa saldo sudah bertambah.

M-E-N-Y-E-B-A-L-K-A-N
Meskipun dompet sudah di tangan, saya masih penasaran. Kali ini mencoba untuk menarik uang dari ATM. Langkah-langkahnya saya ikuti, mulai dari memilih nominal dan mencatat nomor token.
Pada saat yang sama, tangan juga mulai mengoperasikan ATM dan mencari menu penarikan uang untuk kemudian dimasukkan kode tokennya. Saya ingat harus memasukkannya dua kali. Entah kenapa.
Setelah ditunggu lama, ternyata muncul pesan bahwa transaksi masih ditangguhkan. Lah, maksudnya apa? Apa meminta saya bertahan di kafe itu?

Dua kali percobaan dan hasilnya sama. Akhirnya saya pun memutuskan bahwa layanan dompet digital LinkAja sudah gagal dalam memberikan kenyamanan kepada penggunanya.
Karena terlanjur masuk dan tidak bisa ditarik, maka saldo tersebut lebih baik saya habiskan untuk membeli konten digital sepert saldo Play Store atau mata uang gim elektronik. Pilihan jatuh ke saldo Play Store, siapa tahu saya khilaf beli aplikasi hehehe.

Dan saya pun kembali ke Stasiun Sudimara, mengeluarkan uang lembaran Rp 20.000 dari dompet ke mesin pengisi. Tidak sampai lama, kartu milik saya sudah terisi dengan tambahan Rp 20.000.
Yang saya sesalkan, kenapa LinkAja tidak serius menggarap infrastruktur dan sokongan teknis sehingga bisa memberi layanan yang lancar dan mulus. Itu saja sih. 20 menit untuk pengisian saldo, itu terlalu lama bagi saya. Terlalu lama.
Terima kasih sudah menyimak.