
Sebuah gambar bisa bercerita seribu kata, dari gambar statis ada kisah di baliknya dari waktu pengambilan, siapa/apa objek fotonya, hingga cerita dari balik kamera. Namun apa yang terjadi bila gambar statis itu tidak sepenuhnya diam, tapi menghadirkan kehidupan melalui ilusi gerak di dalamnya.
Itulah pesona sinemagraf (cinemagraph), sebuah perpaduan antara gambar diam yang berbentuk video atau GIF pendek. Ada kehidupan yang seolah diembuskan ke gambar diam itu melalui gerakan kecil di salah satu bagian foto. Gerakannya tidak masif karena memang ini bukan video, tapi bukan lagi foto karena ada gerakan-gerakan kecil tersebut.
Sinemagraf sudah lama hilir mudik ditayangkan di internet tapi terbatas karena platform yang mendukungnya masih sedikit. Tapi dengan tren media sosial untuk bisa mengolah file GIF seperti Facebook dan Twitter, pintu seolah terbuka lebar.
Awalnya pembuatan sinemagraf cukup rumit karena membutuhkan peralatan seperti tripod di samping kamera. Rentetan gambar yang diambil sebaiknya minim dari guncangan karena mengecualikan gerakan yang tidak dibutuhkan di aplikasi penyunting gambar membutuhkan konsistensi antarfoto.
Keterampilan menggunakan aplikasi adalah satu syarat yang dibutuhkan…saat itu. Hingga era ponsel pintar datang.
Aplikasi
Bila kita memasukkan kata “cinemagraph” di kolom pencarian pada pasar aplikasi seperti Play Store atau App Store, daftar hasilnya akan dipenuhi nama-nama aplikasi yang bisa dipasang. Berkat kemajuan teknologi, kita tidak perlu membawa kamera dan memprosesnya ke komputer hanya untuk membuat sinemagraf.
Ada beberapa aplikasi seperti Motion Stills dari Google, Vimage, atau lainnya yang menawarkan kemudahan mencipta sinemagraf dengan sentuhan layar ponsel saja. Ini jelas memudahkan.
Meski prinsipnya sama: pengambilan gambar harus stabil.
Zoetropic datang
Kali ini aplikasi yang sedang dicoba adalah Zoetropic dari pengembang Rafael Batista Santos. Tujuannya sama yakni membuat sinemagraf tapi kita hanya butuh satu foto saja, baik yang baru diambil atau koleksi di galeri foto.
Nah, dari mana informasi yang diproses untuk menghasilkan sinemagraf dengan mengandalkan satu foto saja? Tentu dengan bantuan tangan kita.
Dengan Zoetropic, kita bisa menciptakan efek bergerak, mengalir, dan semacamnya dengan memanfaatkan seperangkat alat yang disediakan layanan ini. Mereka seperti “gerakan” atau movement, sekuens atau (sequence), stabilisasi, hingga masking.
https://www.instagram.com/p/Bi1-xY8BQLD/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=148u774wuhk3l
Untuk pengguna layanan serupa bernama Plotagraph di platform PC, Zoetropic bisa jadi opsi menarik. Namun patut saya peringatkan karena aplikasi ini butuh kesabaran untuk menguasainya.
Ada beberapa perangkat yang bisa dipakai dalam Zotropic seperti gerakan, sekuens, stabilisasi, dan masking. Dua nama pertama untuk menghasilkan gerak dan dua nama berikutnya untuk mengendalikan mana daerah yang dibuat bergerak dan mana yang diharuskan diam.
Mungkin bisa melihat dari dekat bagaimana cara kerja aplikasi ini lewat video tutorial resminya:
Saran yang bisa saya berikan, kita sudah harus bisa mengonsep sinemagraf bahkan sebelum mulai bekerja terhadap satu gambar. Sudah harus bisa dibayangkan bagian mana yang harus digerakkan dan mana yang dipertahankan.
Wilayah yang paling sering saya gunakan adalah langit berikut awan, serta permukaan air karena teksturnya yang tidak monoton sehingga direkayasa seolah bergerak tidak akan menimbulkan masalah dalam kontinuitas.
Meski ada juga pemain kakap yang sudah bisa bermain dengan sebaliknya. Hasilnya juga tidak kalah mengagumkan. Untuk itu, komentar saya hanya satu:
Terus belajar dan berlatih!
Saran saya berikutnya adalah: jangan terlalu berlebihan. Beri gerakan secukupnya saja. Kita tidak sedang membuat video dengan seluruh area di layar bergerak. Sedikit gerakan akan menimbulkan ilusi atau khayalan mengenai kehidupan di gambar mati itu.
https://www.instagram.com/p/Bi9ngT5hYvq/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1nj1suqox5eh
Dan saran terakhir saya: sabar. Kita harus telaten meletakkan titik yang akan digerakkan atau distabilkan. Itulah kenapa sudah tidak ada waktu lagi berpikir sambil bekerja, mengonsep sudah dilakukan dari awal dan tinggal kita mewujudkan secara telaten.

Saat semuanya selesai dan kita menekan tombol Play, percayalah, rasa puas itu sungguh tidak terkira.
Mau tanya, kalau liat di ig zoetropic, foto2 tsb bukan dlm bentuk video yg hts di klik play, tapi foto bergerak. Apa harus beli yg full version/pro version spy bisa save jadi gif bkn video? Thks
Setahu saya beda pro atau bukan hanya pada resolusi akhir dan watermark. Kalau memang tidak bisa, mungkin bisa mempertimbangkan cara sedikit “memutar” yakni diconvert ke GIF menggunakan aplikasi lain. Whatsapp misalnya, coba dikirim sebagai video dan saat muncul pilihan trim, ada opsi ke GIF bila durasinya tidak melampaui batas tertentu.
Semoga membantu.